Telemedicine Dukung Penurunan AKI/AKB dan Stunting di Manokwari

Dikesankan bahwa selama ini Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan atau Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota belum optimal dalam mendukung penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan stunting. Untuk itu, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan menggagas dukungan pelayanan telemedicine untuk penurunan AKI, AKB dan stunting di sejumlah daerah. Daerah yang dipilih adalah daerah-daerah yang merupakan irisan daerah dengan AKI dan AKB tinggi serta daerah dengan prevalensi stunting tinggi. Guna merealisasikan gagasan tersebut, sejumlah Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit terpilih diundang dalam pertemuan yang berlangsung di Renotel Olympic Hotel, Sentul, Bogor pada 11-13 November 2019.

IMG20191112145433
dr. Iin Dewi Astuty, MKK, Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Medik, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Kementerian Kesehatan sedang menyampaikan paparannya.

Daerah yang menjadi lokus di Provinsi Papua Barat adalah Kabupaten Manokwari. Dalam pertemuan tersebut hadir sejumlah narasumber di antaranya dr. Nida Rohmawati, MKM dari Direktorat Kesehatan Keluarga serta R. Giri Wurjandaru, SKM, M.Kes., Kepala Sub Direktorat Kewaspadaan Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan.

Implementasi telemedicine di Provinsi Papua Barat sudah dimulai sejak tahun 2017, yang melibatkan satu Rumah Sakit Pengampu dan satu Rumah Sakit Diampu serta dua Puskesmas Diampu (klik Telemedicine : Memperkuat Sistem Pelayanan Kesehatan DTPK di Papua Barat, Dimensi Mutu dalam Pelayanan Telemedicine). Sampai dengan saat ini, utilisasinya sudah mencapai 35 teleEKG (Elektro Kardio Grafi), 9 teleRadiologi dan 1 teleKonsultasi. Implementasi telemedicine di Provinsi Papua Barat masih perlu ditingkatkan dan diperluas. Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melaksanakan sebuah riset terkait hal tersebut (klik UGM Teliti Telemedicine di Papua Barat). Sejumlah masukan telah diberikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat dan sejumlah stakeholders lainnya pada Diseminasi Hasil Riset yang berlangsung pada tanggal 11 November 2019.

IMG-20191112-WA0112
Diseminasi Hasil Riset UGM tentang Telemedicine di Papua Barat.

Bagaimana bentuk dukungan pelayanan telemedicine untuk penurunan AKI, AKB dan stunting di Kabupaten Manokwari? Untuk penurunan AKI adalah melalui teleUSG (Ultra Sono Grafi) yang memungkinkan pemberian expertise oleh dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan terhadap USG maternal yang dikirimkan oleh Puskesmas-Puskesmas di Kabupaten Manokwari dan Rumah Sakit Pratama Warmare. Untuk penurunan AKI, AKB dan stunting dapat dilakukan melalui teleKonsultasi dengan dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan, dokter spesialis Gizi Klinik dan dokter spesialis Anak.

Untuk dapat menjalankannya, tentulah dibutuhkan sejumlah alat kesehatan yang sesuai, alat teknologi informasi, jaringan koneksi internet yang memadai dan tenaga terlatih. Sumber daya ini perlu disediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari. “Hal ini bisa dimulai dulu dari Puskesmas Warmare, Puskesmas SP IV Prafi, Puskesmas Masni dan Puskesmas Sidey yang telah menjadi lokus pada tahun 2019. Keempat Puskesmas tersebut diharapkan segera memulai teleEKG dan teleKonsultasinya. Selanjutnya, keempat Puskesmas tersebut dapat dilengkapi dengan alat kesehatan dan tenaga terlatih untuk menjalankan teleEKG. Dalam perkembangannya, dapat pula ditambah dengan Puskesmas lainnya sesuai kebutuhan,” kata dr. Victor Eka Nugrahaputra, M.Kes., selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat.

“Diperlukan kerja bersama-sama antara Bidang Pelayanan Kesehatan dan Bidang Kesehatan Masyarakat, baik di tingkat Provinsi maupun di tingkat Kabupaten. Tidak hanya sama-sama bekerja, tapi bekerja sama-sama,” tegas dr. Iin dalam pertemuan tersebut.

 

-DoVic 131119-

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑